Wgs ventures blue black 98a29e8066990430bf19a346a6a88d883b08d0e7491254315bc3faf13168d166
  • Home
  • 关于我们
    • 愿景与使命
    • 核心价值观
    • 历史
    • 组织架构
  • 投资组合
  • 公司治理
    • 行为准则
    • 审计委员会
    • 内部审计
    • 公司秘书
  • 投资者关系
    • 招股说明书和报告
    • 股东构成
  • 可持续发展目标
  • 媒体中心
    • 新闻发布
    • 视频库
  • 职业发展
  • 联系我们
  • Globe Globe CN
    • Globe EN
    • Globe JP
    • Globe CN

NEWSROOM

Kembangkan Industri Perikanan Hulu, AFC dan WGSH Bentuk JV

发布者 Darwis
分享

2022 年 11 月 25 日 03:41

PT Asha Fortuna Corpora, induk usaha dari PT Cilacap Samudera Fishing Tbk (ASHA) membentuk perusahaan patungan bersama ( Joint Venture/JV) dengan perusahaan teknologi Venture Builder, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH). JV yang dibentuk nantinya akan mengembangkan Industri perikanan hulu berbasis Big Data serta digitalisasi Industri perikanan.

Asman, direktur utama PT AFC mengatakan, perjanjian kerjasama ini merupakan salah satu bukti komitmen para founder yang telah berkecimpung di Industri perikanan selama lebih dari 40 tahun.

“Kerjasama ini merupakan bagian dari pembangunan industri perikanan hulu, dan upaya dari para founder untuk beralih dari traditional management ke arah modern management, dengan mengedepankan informasi dan teknologi, termasuk di dalamnya Teknologi Perikanan,” ujar Asman melanjutkan.

William Sutioso, Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Tbk (ASHA) yang nantinya akan berperan menjadi off-taker dari sumberdaya boga bahari  yang dihasilkan oleh para nelayan – menjelaskan bahwa ketiadaan data realtime masih merupakan kelemahan di industri perikanan. Kapal-kapal yang tidak tercatat terutama kapal dibawah 30 GT membuat data produksi boga bahari Indonesia menjadi kurang akurat.

“Ketidakakuratan data produksi dapat mengganggu dalam pemenuhan kebutuhan permintaan, baik domestic maupun global. Kami berharap dengana adanya Big Data, nantinya dapat membantu dari sisi produksi ataupun kecepatan dan ketepatan pengiriman dari nelayan ke konsumen,” William menambahkan.

Direktur Venture WGSH, Edward Setiawan menjelaskan tahap awal aplikasi yang akan dikembangkan. Aplikasi ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan cara menghubungkan kapal-kapal yang tidak beroperasi dan para nelayan dengan Investor dan konsumen.
“Setelah selesai pemanfaatan tahap awal, nantinya aplikasi akan diterus dikembangkan untuk mengelola dockyard/shipyard, cold chain, dan sebagainya,” ujar Edward.

Edward menambahkan, disisi pendapatan WGSH akan mendapatkan tambahan revenue stream dari perusahaan patungan tersebut. Selain itu kerjasama ini memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan data Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), tercatat ada 100,000 kapal yang beredar di Indonesia dan belum terdata, terutama untuk kapal dibawah 30GT.

“Kami berharap ke depannya aplikasi ini dapat menyelesaikan permasalahan kapal yang menganggur. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan pada khususnya,” tutup Edward.

Henry Sutioso, Direktur ASHA menjelaskan, “Aplikasi yang akan dibangun ini merupakan project kemitraan strategis dengan nelayan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat nelayan seiring dengan naiknya kesejahteraan Nelayan.”

Henry melanjutkan, aplikasi yang dikembangkan di JV ini diharapkan dapat menjadi role model, dan big data yang lebih akurat untuk membangun industry perikanan yang sehat. Sehingga secara tidak langsung juga dapat meningkatkan status nelayan menjadi bank-able, agar kedepannya nelayan yang saat ini belum memiliki kapal dapat memiliki kapal sendiri.

Henry Sutioso lebih jauh menjelaskan bahwa output yang dihasilkan dari JV ini diharapkan dapat membuat ASHA untuk melakukan kontrak jangka panjang dengan existing customer dan calon customer di masa yang akan datang. Hal ini penting karena salah satu kelemahan industri perikanan saat ini adalah tidak dapat memberikan kontrak jangka panjang, dikarenakan minimnya data-data pendukung produksi.

Selain itu, selain kerjasama dengan WGSH, ASHA juga tengah membangun partnership bersama Ocean Eyes yang berasal dari Jepang. Teknologi Artificial Intelegence (AI) yang dibawa Ocean Eyes memungkinkan untuk menentukan potensi jumlah ikan, jenis ikan, dan sebagainya. Kerjasama ini diharapkan dapat ditingkatkan lebih jauh untuk membangun database perikanan Indonesia. Nantinya database ini juga dapat dimanfaatkan oleh JV yang akan dibentuk bersama WGSH.

Henry meneruskan bahwa saat ini ASHA juga sedang berkolaborasi dengan startup perikanan yang telah ada seperti Aruna, E-Fishery, Fish-log, Ekosis dan sebagainya. Namun kebanyakan startup tersebut berkonsentrasi di hilir, sementara JV bersama WGSH berada di hulu.

“Kami berharap segala terobosan yang sedang ASHA lakukan ini, dapat membangun industri perikanan Indonesia agar menjadi pemain utama di mata dunia,” tutup Henry.


分享

***
您是否在寻找此解决方案? 联系我们

WGS Ventures 是一家上市风险投资公司,推动印度尼西亚的科技发展。我们通过资本、专业知识、网络和技术支持高潜力的初创公司。我们的生态系统确保可持续增长,同时加强印度尼西亚的数字化转型。

WGSH是

联系信息

Holland Village Jakarta Lt. 29 Unit 11
Jl. Letjen Suprapto Kav. 60
Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510

investor.relation@wgshub.com corpsec@wgshub.com

关于我们

  • 愿景与使命
  • 核心价值观
  • 历史
  • 组织结构

投资组合

治理

  • 行为规范
  • 审计委员会
  • 内部审计
  • 公司秘书

投资者关系

  • 招股说明书与报告
  • 股东构成

媒体中心

  • 新闻稿
  • 科技新闻
  • 视频库

发展

  • 可持续发展目标

了解我们

  • 职业

联系我们

  • 联系
Copyright ©2025 PT Wira Global Solusi Tbk. All Rights Reserved